A.
APLIKASI DI DUNIA NYATA
1. Lomba Tarik Tambang
Lomba tarik tambang sering dilakukan pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Lomba
tarik tambang melibatkan dua regu yang terdiri dari 5 orang atau lebih. Kedua regu berupaya menarik tambang secara berlawanan arah dengan tenaga sekuat mungkin agar dapat mengalahkan regu lawan. Regu yang dinyatakan sebagai pemenang adalah regu yang dapat menarik regu lawan melewati garis pembatas di tengah lapangan. Pemenang lomba tarik tambang sangat tergantung pada tenaga dari setiap anggota regunya. Jika tenaga digunakan suatu regu lebih kuat dari tenaga regu yang menjadi lawannya, maka regu tersebut akan memenangkan perlombaan.Lomba tarik tambang merupakan fenomena fisika yang
berkaitan dengan
vektor. Regu yang memenangkan perlombaan menunjukkan besar tenaga atau
gaya total atau resultan gaya dari kedua regu tersebut.
2. Penyeberangan Sungai Darurat
Di musim hujan sering terjadi bencana banjir. Bencana banjir dapat
mengakibatkan tanah longsor, petani mengalami gagal panen, sampai merusak
fasilitas umum. Banjir yang besar dapat mengakibatkan robohnya jembatan dan
rusaknya jalan. Tentunya kerusakan fasilitas umum akan sangat menghambat
masyarakat dalam beraktivitas. Jika jembatan roboh diterjang banjir, masyarakat
menggunakan jasa penyeberangan sungai darurat untuk mencapai suatu tempat.
Perahu penyeberangan darurat bergerak dari satu tepi ke
tepi sungai lainnya dengan mengandalkan tenaga manusia. Biasanya untuk
menggerakkan perahunya “sang nakoda” menarik tambang yang direntangkan di kedua
tepi sungai atau dapat juga dengan menggunakan tongkat. Fenomena penyeberangan
perahu dari satu tepi ke tepi sungai lainnya merupakan contoh gejala fisika
yang berkaitan dengan vektor.
Gambar 1.
Penyeberangan Darurat
Warga bersama kendaraan bermotor menyeberangi sungai menggunakan
perahu di Sungai Muara Cipatujah,
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, 13
Desember 2018. Akibat Jembatan Pansel Cipatujah ambruk diterjang banjir
bandang dan pembangunan jembatan 'bailey' belum rampung membuat
sejumlah warga beraktivitas menggunakan jasa penyeberangan sungai dengan perahu
nelayan bertarif Rp 5.000 hingga Rp10.000.
2. Pencarian Malaysia Airlines MH370
Gambar 3. Pencarian Kecelakaan Pesawat
Masih ingatkah Anda pada tragedi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH370 pada tahun 2014? Peristiwa kecelakaan tersebut menyimpan banyak misteri karena sampai saat ini pesawat belum dapat ditemukan. Setelah beberapa tahun dilakukan pencarian, disimpulan bahwa titik jatuh pesawat berakhir di Samudera Hindia sebelah selatan. Tak ada satupun yang selamat. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengungkapkan, kesimpulan tersebut didasarkan pada analisis yang dilakukan perusahaan penyedia data satelit Inmarsat. Bagaimana data satelit bisa mengungkap nasib pesawat yang bangkainya belum lagi ditemukan?
Para ilmuwan Inmarsat memeriksa `ping` samar yang ditangkap satelit dari pesawat
menggunakan 'efek
Doppler',
perubahan frekuensi gelombang akibat perubahan posisi atau pergerakan pengamat
relatif terhadap sumber gelombang atau sebaliknya pada arah utara dan selatan.
Dengan membandingkan model ini dengan lintasan pesawat lain di rute yang sama,
para ahli menghasilkan kecocokan antara prediksi Inmarsat bahwa MH370 menuju ke
selatan dengan pembacaan data dari pesawat lain di rute itu. Secara definitif
terungkap, pesawat pasti mengambil jalur selatan, (Jonathan Sinnatt, kepala
komunikasi Inmarsat).
Dalam fisika, posisi dan perubahannya merupakan salah
satu bagian dari besaran fisis yang memiliki nilai dan arah, dikenal dengan vektor. Sedangkan besaran fisis yang hanya memiliki
nilai saja tergolong ke dalam besaran skalar.
0 komentar:
Posting Komentar